Puasa syawal adalah puasa sunnah yang dikerjakan setelah bulan Ramadhan. Puasa syawal ada 6 hari di bulan Syawal. Puasa ini secara hukum adalah sunnah artinya boleh dikerjakan dan berpahala besar, tetapi jika tidak dikerjakan maka tidak ada sanksi dari Allah atau tidak berdosa.
Puasa Syawal 2022
Dasar Hukum Puasa Syawal
Pelaksanaan puasa syawal ini berdasarkan hadits nabi yang diriwayatkan oleh Imam Muslim yang artinya:
“Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka baginya (pahala) puasa selama setahun penuh.” (HR Muslim).
Banyak ulama menganjurkan dan melaksanakan puasa sunnah ini karena begitu besar pahalanya, seperti puasa setahun. Jika dilihat drai sisi kesehatan juga sangat bagus. Setelah berpuasa sebulan penuh, kemudian berhari raya, maka jika tubuh langsung mendapat asupan (berat) setelahnya secara langsung maka, pencernaan bisa kaget dan hal ini kurang bagus bagi organ. Tetapi jika masih ada selingan puasa ( enam hari), maka tubuh akan “belajar” membiasakan seperti semula secara perlahan-lahan.
Niat Puasa Syawal
Niat Puasa syawal dapat dibaca seperti ini:
Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta’alaa.
Artinya: “Aku berniat puasa sunah Syawal esok hari karena Allah SWT.”
Waktu Pelaksanaan Puasa Syawal
Puasa syawal 6 hari dilaksanakan setelah 1 Syawal ( Idul Fitri). Mulai tanggal 2 sampai akhir syawal. Pelaksanaan bisa berturut-turut mulai tanggal 2 sampai 7 Syawal. Di beberapa daerah ada perayaan lebaran syawal atau Syawalan yang seringkali lebih ramai dari Idul Fitri. Lebaran syawal dilaksanakan pada 8 Syawal. Hal ini untuk merayakan setelah melakukan puasa syawal 6 hari sebelumnya.
Syawalan juga berarti Lebaran ketupat, karena pada hari itu, menu utama adalah Ketupat dengan berbagai sayur pendampingnya.
Namun demikian, jika tidak bisa dilakukan berturut-turut, puasa syawal bisa dilakukan selang-seling (selama syawal).