Adakah karma dalam Islam ? Sering kali pertanyaan seperti itu muncul karena adanya kejadian buruk yang dikaitkan dengan perilaku tidak baik seseorang di masa lalu. Kemudian, bagaimana jika masih banyak umat Islam yang mempercayai karma?
Banyak yang percaya bahwa kejadian buruk yang dialami seseorang mungkin akibat perilaku buruk dirinya sendiri, orang tua, atau leluhurnya di masa lalu. Mari simak bersama bagaimana pandangan Islam mengenai karma dan apa hukumnya.
Adakah Karma Dalam Islam
Pandangan Islam Terkait Karma
Istilah karma muncul karena merupakan ajaran dari agama Buddha dan Hindu. Karma mempunyai arti bahwa segala perbuatan yang dilakukan akan memberikan dampak kepada pelakunya di masa depan.
Tertulis dalam Kitab Abhidamma, impresi rasa adalah segala perilaku manusia yang dianggap sebagai dampak yang muncul karena karma. Lalu, bagaimana pengertian karma menurut Sansekerta?
Karma berasal dari Sansekerta yaitu ‘Karmaphala’ yang memiliki arti hasil dari sebuah aksi. Kemudian ‘Karma Vipaka’ yang artinya akibat yang muncul dari suatu perbuatan.
Adakah karma dalam Islam? Menurut kaidah tidak ada. Tetapi telah dijelaskan dalam Islam bahwa setiap perilaku yang dibuat akan menuai balasan setimpal di akhirat. Perbuatan baik akan mendapat balasan surga dan perbuatan buruk akan dimasukkan neraka.
Perbuatan tercela yang dilakukan manusia memiliki balasan dunia dan akhirat. Allah Swt berfirman dalam surat As-Sajdah ayat 21 yang bermakna: “Dan pasti Kami timpakan kepada mereka sebagian siksa yang dekat (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat); agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”
Balasan di dunia diberikan dengan tujuan agar manusia kembali pada jalan yang benar sebelum mendapatkan azab di akhirat yang lebih berat lagi. Balasan di akhirat akan didapatkan kelak setelah tugas hidup di dunia selesai.
Cara Agar Perbuatan Buruk Diampuni
Haram hukumnya mempercayai hukum di luar ajaran Islam seperti karma. Sebagai hamba Allah, umat Islam harus mematuhi segala yang telah menjadi ketentuan agama. Tidak ada karma dalam Islam, akan tetapi ada azab.
Azab akan diberikan kepada orang yang berperilaku buruk, tidak taat, dan merugikan dirinya sendiri serta orang lain. Berikut ini cara memohon ampun atas perilaku tercela yang telah diperbuat dan agar terhindar dari azab di dunia:
- Muhasabah diri (introspeksi diri). Pahami kesalahan yang pernah dilakukan, apakah pernah melakukan kesalahan atau dosa kepada orang lain hingga menyebabkan sakit hati.
- Memohon maaf kepada orang yang pernah tergores hatinya akibat perkataan buruk yang terlontar.
- Berdoa dan mintalah ampun kepada Sang Maha Pengampun atas maksiat yang pernah dibuat dengan sengaja maupun tidak disengaja. Minta perlindungan agar senantiasa dilindungi dari godaan setan yang mendorong perlakuan buruk.
- Memohon ampun disertai dengan keikhlasan tanpa adanya paksaan dari orang lain. Dengan ini Allah Swt dapat melihat bahwa siapa yang benar-benar tulus dalam memohon.
- Melakukan shalat taubat. Berjanji tidak akan mengulangi dosa yang sama. Apabila dosa terus berulang, maka dosa yang tadinya kecil akan menjadi dosa besar.
- Perbanyak mengisi waktu dengan kegiatan positif. Lakukan kegiatan positif yang disukai agar ketika muncul hasrat ingin bermaksiat dapat dilampiaskan kepada kegiatan tersebut.
- Hindari hal yang sekiranya dapat menjerumuskan diri ke dalam perbuatan yang buruk.
- Perbanyak dzikir, karena dengan terus mengingat Allah Swt akan menjadi tameng tersendiri untuk melindungi diri dari godaan setan.
Itulah penjelasan mengenai pertanyaan tentang adakah karma dalam Islam. Tidak ada karma dalam Islam dan sebagai umat Islam yang baik harus menaati segala ketentuan yang telah ditetapkan Allah Swt.