Ekspektasi dan realita adalah kata tentang harapan dan kenyataan. Ekspektasi adalah keinginan, harapan, atau cita-cita seseorang akan sesuatu di masa mendatang, sementara realita merupakan apa yang sebenarnya terjadi. Bisa jadi ekspektasi seseorang terwujud menjadi realita atau ekspektasi tak sesuai realita artinya harapan yang digadang-gadang tidak terwujud.
Jika ekspektasi seseorang terwujud maka akan membawa kebahagiaan dan memucakkan semangat hidup, namun jika ekspektasi tidak sesuai dengan realita, seringkali membawa rasa putus asa.
Mengenal Pengertian Ekspektasi
Ekspektasi berasal dari bahasa inggris, “expectation” a strong belief that something will happen or be the case in the future yang berati “keyakinan yang kuat bahwa sesuatu akan terjadi atau terjadi di masa depan”.
Kata ekspektasi lebih banyak berhubungan dengan bidang sosial, sehingga banyak pula ahli yang memberikan definisi, meskipun secara substansi definisi tersebut sama.
Pengertian Ekspektasi Menurut Ahli
Anderson dan Chambers (1985)
Pakar ini memberikan definisi ekspektasi sebagai segala sesuatu yang diyakini oleh seseorang terkait hal apa yang akan mereka dapatkan sehubungan dengan kinerja sebuah produk atau pelayanan tertentu.
Cornelis Goerge Boeree
Psikolog dan profesor emeritus asal Amerika ini memberikan definisi tentang ekspektasi adalah harapan atas kesenangan yang tidak konstan, yang timbul dari gagasan tentang sesuatu di masa mendatang. Kesenangan tersebut ada yang diwujudkan dengan tindakan, dan ada yang tidak diwujudkan.
Fleming dan Levie (1981)
2 Ahli ini memberikan arti ekspektasi sebagai sebuah keinginan, cita-cita, maupun harapan terhadap suatu hal. Adapun keinginan tersebut akan diraih dengan tingkah laku serta tindakan yang nyata
Contoh Penerapan Ekspektasi dalam Kehidupan Sehari-hari
Ekspektasi dalam Bekerja
Harapan seorang yang meyakini bahwa dengan menggunakan sistem merit akan membantu dalam meningkatkan kinerjanya. Misalkan dia berharap mendapatkan jenjang karier yang lebih menantang jika mampu menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya lebih cepat dan lebih tinggi kualitasnya.
Ekspektasi terhadap Pasangan
Ekspektasi ini yang sering kita jumpai dalam perbincangan dalam berbagai media. Misalkan ekspektasi yang tinggi dari laki-laki untuk dapat bekerja di sebuah perusahaan ternama dengan harapan bisa berkenalan dengan anak perempuan dari pemilik perusahaan.
Ekspektasi di Bidang Politik
Ekspektasi di bidang politik dari berbagai kalangan yang saat ini sedang ramai diperbincangkan, misalkan Presidential Threshold atau Ambang Batas Pencalonan Presiden menjadi 0%. Artinya adanya keputusan dari Mahkamah Konstitusi bahwa Presidential Threshold =0% sehingga setiap orang bisa mencalonkan diri sebagai Presiden. Tujuan ekspektasi ini adalah banyaknya pilihan masyarakat akan presiden mereka.
Teori Ekspektasi
Teori ekspektansi (expectancy theory of motivation) dikemukakan oleh Victor Vroom (1964) dengan lebih menekankan pada faktor hasil (outcomes), ketimbang kebutuhan (needs) seperti yang dikemukakan Maslow ( hirarki kebutuhan)
Secara sederhana, menurut Vroom, bahwa seorang akan termotivasi untuk melakukan hal-hal tertentu untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan jika dia mereka yakin bahwa tindakannya sudah mengarah pada pencapaian tujuan tersebut
Vroom mendasarakan teorinya pada 3 asumsi berikut yaitu outcome expectancy, valence, dan effort expectancy.
Outcome Expectancy
Outcome expectancy berarti bahwa orang akan percaya atau yakin mendapatkan sesuatu manakala dia berperilaku tertentu.
Valence
Valence dalam bahasa indonesia berarti derajat atau pangkat. Valence memberikan makna bahwa setiap hasil mempunyai nilai atau daya tarik bagi seseorang.
Effort Expectancy
Effort expectancy bermakna bahwa hasil berkaitan dengan suatu persepsi mengenai seberapa sulit mencapai hasil tersebut. Sumber sini
Cara Mengelola Ekspektasi agar Tidak Kecewa
Ekspektasi berhubungan dengan harapan di masa mendatang dari seseorang, sehingga bisa jadi harapannya terwujud dan bisa juga tidak. Mengelola ekspektasi sangat penting karena menyangkut kesiapan mental menghadapi kemungkinan yang terjadi ( tidak sesuai harapan). Nah untuk mengelola ekspektasi agar apapun yang terjadi bisa dihadapi dengan mudah, seseorang perlu melakukan hal-hal berikut:
Tetapkan Ekspektasi yang Realistis
Tidak ada larangan menaruh ekspektasi terlalu tinggi, namun harus dipadankan dengan kesiapan dan sumber daya yang dimiliki.
Tetap Optimis
Menjaga pikiran tetap optimis sangat perlu. Persiapkan kebesaran hati terkait hasil ekspektasi yang akan terjadi. Seringkali ekspektasi yang tidak kesampaian bukan gagal total, tetapi hanya perlu waktu untuk persiapan lebih baik untuk dapat terwujud di masa berikutnya.
Tetap Nikmati Hidup
Persiapkan menghadapi yang akan terjadi meskipun ekspektasi mungkin tidak sesuai dengan kenyataan. Kehidupan harus terus berlanjut, jika ekspektasi tidak terwujud. Harus diyakinkan bahwa sebenarnya banyak pilihan yang bisa lebih baik yang tersedia.
Demikianlah penjabaran ringkas tentang apa yang dimaksud dengan ekspektasi dan ralita, teori ekspektasi, cara mengelola ekspektasi, dan contoh penerapan ekspektasi dalam kehidupan sehari-hari.