Bagaimana Cara Memilih Jodoh Istri atau Suami Menurut Islam

Memilih pasangan tentu tidak bisa dilakukan dengan sembarangan, apalagi bagi umat Islam yang memiliki tuntunan tersendiri. Pertanyaan tentang bagaimana cara memilih jodoh istri atau suami menurut Islam sering dibahas terutama di kalangan umat dengan usia yang sudah layak menikah.  Jodoh memang sudah menjadi ketetapan Allah, tetapi orang yang beragama Islam tetap harus memilihnya dengan baik. Tuntunan dalam hal ini telah tercantum di Alquran yang merupakan pedoman hidup umat Islam, berikut memilih jodoh sesuai tuntunan. Secara umum ada tiga kriteria jodoh yang menjadi pilihan, kecantikan, kekayaan yang dimiliki dan kebagusan agamanya. Jika hal tersebut didetailkan, kira-kira hal berikut yang diperhitungkan Bagaimana Cara Memilih Jodoh Istri Atau Suami Menurut Islam.

Bagaimana Cara Memilih Jodoh Istri atau Suami Menurut Islam

Bagaimana cara memilih jodoh istri atau suami menurut Islam

Berdasarkan Agamanya

Jawaban pertama dari bagaimanakah cara memilih jodoh menurut Islam tentu saja dengan cara memilih dari agamanya. Islam memberikan tuntunan bahwa seorang jodoh yang baik bisa dicirikan dari agamanya yang juga baik, alasannya adalah:

  • Pribadi yang memiliki agama yang baik kemungkinan dalam menjalin hubungan dengan pasangan, keluarga dan orang lain juga akan baik.
  • Orang yang taat agama tentu tidak akan melakukan perbuatan tercela yang dilarang oleh agamanya.
  • Suami dan istri dengan agama yang baik akan memberikan cinta kasih dan rasa tenang sehingga bisa meraih keberkahan dalam pernikahannya.

Berdasarkan Hubungan Mahramnya

Syariat di agama Islam jelas mengharamkan seseorang yang adalah termasuk dalam mahram untuk dinikahi. Sehingga ketika hendak memutuskan untuk menerima atau meminta seorang muslim sebagai pasangan perlu untuk melihat jalur nasabnya terlebih dahulu.

Apabila ternyata seseorang yang dimaksud tersebut ternyata merupakan mahram, maka wajib untuk tidak dilanjutkan. Agar hal demikian tidak terjadi, maka dianjurkan agar mencari orang luar yang bukan dari kerabatnya.

Berdasarkan dari Keturunannya

Cara yang ketiga ini maksudnya adalah memilih seorang calon yang asalnya adalah dari keluarga yang baik. Tandanya yaitu dari orang tuanya, saudara dekat, hingga saudaranya yang lain merupakan orang-orang terhormat dan beriman.

Seseorang dari keturunan yang baik tentu dalam hidup dan lingkungannya senantiasa berinteraksi sesuai dengan ajaran agama. Dengan silsilah keturunan yang baik, diharapkan nantinya akan menghadirkan keturunan yang juga baik dan mulia.

Berdasarkan Kesuburannya

Tujuan dari adanya pernikahan atau menikah dalam Islam terutama adalah untuk memperoleh keturunan yang merupakan generasi pembela agama. Memilih pasangan yang subur tentu penting agar kelak bisa menghasilkan keturunan sebagai penerus Islam.

Berdasarkan Kecantikan Fisiknya

Bukhari meriwayatkan sebuah hadits yang isinya adalah bahwa laki-laki dan juga perempuan dianjurkan memilih pasangan yang baginya cantik dan tampan. Ukuran kecantikan maupun ketampanan bagi masing-masing orang tentu berbeda karena selera yang juga berbeda.

Kecantikan fisik dalam hal ini tidak merujuk pada kriteria umum tampilan fisik yang biasa dinilai oleh masyarakat. Dalam Islam, asalkan calon pasangan tersebut enak dipandang dan menimbulkan perasaan senang maka itulah kriteria yang dimaksud.

Anjuran ini dimaksudkan agar dalam pernikahan tersebut masing-masing pasangan bisa ridha dengan jodohnya masing-masing. Tentunya memiliki rasa ketertarikan yang nantinya membuat diri pasangan senang dalam menjalani kehidupan pernikahan.

Hal ini juga untuk menciptakan keharmonisan yang ditimbulkan dari rasa suka terhadap pasangan sehingga rumah tangga bisa bertambah harmonis dan penuh kasih sayang. Walau demikian, tetap dianjurkan untuk mencari pasangan hidup yang memiliki sikap dan perilaku baik.

Memilih Berdasarkan dari Pekerjaannya

Anjuran memilih pasangan berdasarkan pekerjaannya ini bukan dimaksudkan pada harta atau kekayaan semata. Seseorang yang memiliki pekerjaan yang baik dan halal adalah tujuan utamanya, hal ini agar nafkah keluarga jelas dan cukup.

Nafkah yang jelas maksudnya adalah kejelasan tentang asal harta tersebut berasal, tentunya harus dari sumber yang halal lagi baik. Cukup yang dimaksud bukan sekedar nominal atau jumlahnya, melainkan dari ridha istri yang menerima.

Demikian pembahasan Bagaimana cara memilih jodoh istri atau suami menurut Islam untuk diterapkan oleh setiap wanita dan laki-laki muslim. Islam menganjurkan untuk menyegerakan pernikahan bagi umatnya yang telah mampu.