3G – Jenis-jenis jaringan seluler
Berlanjut ke era berikutnya, yaitu 3G. Saat ini, koneksi 3G masih sangat dikenal, bahkan tetap digunakan ketika kemampuan ponsel tidak bisa mengambil sinyal 4G atau ketikan jaringan seluler di suatu daerah hanya memiliki pemancar sinyal 3G.
Jenis-jenis jaringan seluler yaitu 3G memiliki perkembangan lebih cepat dibandingkan 3 generasi sebelumnya. Di generasi ketiga inilah, manusia mulai mengenal jaringan seluler yang nyaman dan cepat, bahkan dapat mengakses video di internet.
Kemunculan 3G membuat ponsel atau lebih dikenal dengan HP dapat digunakan untuk melakukan berbagai macam kegiatan memakai internet. Sebagai contoh pengiriman pesan singkat, menonton video streaming, bahkan melakukan video call.
Jenis-jenis jaringan seluler 3G dikenal juga sebagai mobile broadband dan dijadikan layanan komersial sejak 2001. Pertama kali dikenalkan oleh NTT DoCoMo yaitu perusahaan asal Jepang. Kemudian setahun kemudian Korea Selatan juga memperkenalkan teknologi serupa.
Salah satunya dengan kemampuan transfer data sampai 2 mbps. Setelah adanya teknologi 3G, berkembang pula teknologi 3,5G dan 3,75G yaitu HSPA, HSDPA, HSUPA, HSPA+, dan EVDO. Evolusi 3G mulai dikenal sejak 2007.
Di mana diperkenalkan jaringan seluler yang mampu melakukan transfer data hingga 14 Mbps. Sekali lagi, Jenis-jenis jaringan seluler internet cepat terbagi antara dua macam yaitu HSPA dan EVDO.
Di Indonesia HSPA diwakili oleh operator seluler seperti Telkomsel, XL, Indosat, dan lainnya. Sedangkan EVDO lebih dikenal dikeluarkan oleh operator Smartfren dan sangat populer sebagai penyedia internet cepat pada masanya.
4G (LTE)
Saat ini Anda mungkin sudah menggunakan generasi keempat atau 4G LTE, karena sebagian besar operator seluler menawarkan jenis koneksi ini kepada pelanggannya. Teknologi 4G (LTE) ini merupakan satu dari Jenis-jenis jaringan seluler.
Jaringan yang merupakan evolusi dan menawarkan banyak keunggulan di dalamnya. Meskipun berasal dari cikal bakal yang sama, tapi 4G LTE memiliki spectrum berbeda dengan sejarah pendahulunya.
Oleh sebab itu, penerapan dari 3G ke 4G membutuhkan waktu cukup lama, terutama di Indonesia yang infrastrukturnya masih berkembang. Ini masih bisa menjadi lebih canggih lagi seiring berjalannya waktu.
Tepatnya pada 14 Desember 2009, masyarakat dunia sudah dapat menikmati koneksi 4G melalui operator seluler yang diprakarsai oleh TeliaSonera di Stckholm dan Oslo. Meskipun demikian, di Indonesia teknologi ini baru dapat dinikmati pada 2015.
Seiring berjalannya waktu 4G LTE menjadi andalan masyarakat Indonesia untuk mengakses berbagai konten di internet dengan lebih cepat dan mudah. Bahkan saat ini biaya internetan juga jauh lebih terjangkau dibandingkan satu dekade sebelumnya.
5G
Jenis-jenis jaringan seluler berikutnya adalah generasi kelima atau 5G yang menggantikan 4G. Penggunaan teknologi ini tidak lagi menggunakan Mbps melainkan Gbps, kecepatannya akan sangat tinggi.
5G disebut sebagai Orthogonal frequency-division multiplexing atau OFDm yang menggunakan metode modulasi sinyal digital di saluran kanal berbeda sehingga mengurangi gangguan pada sinyal.
Tidak seperti 4G yang menggunakan LTE Evolution sebagai antarmuka, 5G menggunakan NRAir sehingga tingkat gangguan sinyal lebih rendah. Oleh sebab itu, mampu membuat tingkat fleksibilitas dan skalabilitas menjadi lebih tinggi.
Karena menggunakan teknologi spektrum lebih tinggi atau extremely high frequency, maka kecepatan pengiriman dan penerimaan data pada jaringan seluler 5G akan jauh lebih cepat dibandingkan yang ada di jaringan 4G.
Ternyata, perkembangan teknologi dalam sistem jaringan seluler memakan waktu yang sangat panjang dengan evolusi dari generasi ke generasi. Dimulai dari generasi pertama, kemudian memunculkan Jenis-jenis jaringan seluler sampai ditemukannya teknologi generasi kelima.