Nama Nama Bulan Hijriah Dan Jumlah Harinya

Nama Nama bulan Hijriah Dan Jumlah Harinya. Sebagian besar muslim di Indonesia atau barangkali di dunia, lebih hafal nama-nama bulan dalam kalender Masehi dibandingkan dengan kalender Hijriah . Bukan tanpa alasan, karena dalam kegiatan sehari-hari kalender Masehi yang digunakan dan segala bidang. Dulu ketika umat Islam menguasai dunia, kalender Hijriah menjadi acuan seluruh dunia, dan ketika masa berganti (kekuasaan) maka penggunaan kalender Hijriah tidak lagi dominan.

Nama Nama Bulan Hijriah Dan Jumlah Harinya

Sebagai muslim, meskipun tidak wajib, hafal dan tahu kalender Hijriah adalah sangat baik. Selain sebagai bukti identitas, pemahaman tersebut tentu bisa menjadi jalan syiar Islam.

Baik kalender Hijriah maupun kalender Masehi adalah tanda-tanda kebesaran Allah juga. Perhitungan kalender Masehi mendasarkan pada perputaran bumi mengelilingi matahari dalam sekali putaran. Secara kalkulasi waktu yang dibutuhkan bumi dalam mengelilingi matahari ( kala revolusi) adalah 365 ¼ hari. Dari situlah kemudian muncul tahun kabisat yaitu angka tahun yang habis dibagi 4 (muncul setiap 4 tahun). Hal ini mengacu pada kelebihan ¼ hari setiap tahun tadi. Jadi tahun kabisat berikutnya adalah tahun 2024 ( 2024:4=506). Bumi juga mengalami kala rotasi (berputar pada porosnya) yang memerlukan waktu 24 jam sekali putar.

Sementara kalender Hijriah mendasarkan pada perhitungan kala rotasi bulan dalam sekali putaran mengelilingi bumi. Waktu yang diperlukan bulan dalam sekali putaran mengelilingi bumi (kala revolusi) adalah 27,3 hari. Yang unik, kala rotasi bulan (berputar pada porosnya) juga 27,3 hari. Itulah mengapa sisi bulan yang nampak dari bumi selalu sama.

Nama Nama Bulan Hijriah Dan Jumlah Harinya

Perbedaan Kalender Masehi dan Hijriah

Secara lebih lengkap peredaran penanggalan kalender Masehi dan hijrah sebagai berikut:

  • Dasar perhitungan
    Kalender Masehi mendasarkan pada perputaran bumi sekali putaran dalam mengelilingi matahari (kala revolusi bumi), sementara kalender Hijriah mendasarkan pada kala revolusi bulan dalam mengelili bumi (kala revolusi bulan )
  • Jumlah hari dalam 1 tahun
    Dalam penanggalan Masehi , jumlah hari dalam 1 tahun sebanyak 365 hari, sementara dalam penanggalan Hijriah sebanyak 354-355 hari
  • Jumlah hari dalam 1 bulan
    Penanggalan Masehi jumlah hari ada yang sampai 31 hari dalam 1 bulan ( Januari, Maret,Mei, Juli, Agustus,Oktober, dan Desember). bulan yang lain 30 hari dalam 1 bulan (April, Juni, September, dan November). Khusus untuk bulan Februari sebanyak 28 hari, kecuali pada tahun kabisat berjumlah 29 hari.
    Penanggalan Hijriah menetapkan jumlah hari dalam 1 bulan sebanyak 29-30 hari.
  • Perhitungan mula penggunaan
    Kalender Masehi dimulai sejak tahun kelahiran Nabi Isa, sementara kalender Hijriah dihitung sejak tahun hijrahnya Rasulullah ke Madinah.
  • Penentuan awal hari.   Pada kalender Masehi , awal hari dimulai sejak pukul 00 ( pukul 12 malam), itulah saat tahun baru dimulai saat pukul 00 tahun berikutnya. Kalender Hijriah menentukan awal hari setelah matahari terbenam (saat Maghrib) Sejarah penamaan bulan Masehi dan Hijriah

Ada yang menarik pemberian nama-nama bulan baik dalam kalender Masehi maupun Hijriah . Zaman Romawi kuno, dalam 1 tahun hanya terdapat 10 bulan (sementara bangsa-bangsa seperti Mesir, Sumeria, Babylonia, Assyria, Persia, India, dan Tiongkok, lain sudah menetapkan 1 tahun 12 bulan ). Perubahan menjadi 12 bulan terjadi sejak zaman Julius Caesar (yang nantinya namanya menjadi nama bulan – Juli). Masa Romawi Kuno bulan pertama adalah April, bulan ke delapan adalah Oktober, kesepuluh adalah Desember dst.
Penamaan bulan dalam kalender Masehi banyak yang menggunakan nama-nama dewa yang mereka yakini.

Arti Penamaan Bulan Tahun Masehi

  1. Januari (January) diambil dari nama Dewa Janus (dewa gerbang akan sesuatu yang baru)
  2. Februari diambil darai kata Februum atau penyucian
  3. Maret (March) diambil dari nama dewa perang Mars
  4. April (April) diambil dari kata Aprilis (bulan pertama zaman Romawi sebelum Julis Caesar)
  5. Mei (May) diambil dari Maia (dewa penyubur dan pengawas pertumbuhan tanaman di Bumi)
  6. Juni (June) diambil dari nama dewi bangsa Romawi yang dianggap genius dan kuat seperti laki-laki.
  7. Juli (July) diambil dari Julis Caesar ( nama penguasa Romawi- yang mengubah jumlah bulan dalam 1 tahun dari 10 bulan menjadi 12 bulan )
  8. Agustus (August) diambil dari nama kaisar Romawi Augustus Caesar.
  9. September (September). Ini adalah bulan ketujuh di masa Romawi sebelum Julius Caesar. Berasal dari “septieme” atau ketujuh .
  10. Oktober (October). Inilah bulan ke delapan masa Romawi Kuno. Kita mengenal kata oktagonal ( bidang bersudut delapan).
  11. November (November). bulan ini bulan ke sembilan di masa romawi kuno. Merujuk ke kata Novem yang berarti kesembilan. Sekarang menjadi bulan ke 11.
  12. Desember (December). bulan terakhir di kalender Masehi yang merupakan bulan kesepuluh (terakhir) masa romawi kuno. Mengambil kata Decem atau kesepuluh

Sementara penamaan bulan Hijriah mendasarkan pada kejadian atau keadaan:

Arti Penamaan Bulan Tahun Hijriah

  1. Muharram: Muharram artinya terlarang. Pada bulan tersebut terlarang melakukan peperangan
  2. Syafar : Syafar atau syifr bermakna kosong. Kosong dalam ini berarti bahwa orang-orang Arab zaman itu mengosongkan rumah mereka karena harus berperang.
  3. Rabi’ al-Awwal. Rabi’ artinya musim semi, sehingga Rabi’ al-Awwal berarti musim semi awal (pertama).
  4. Rabi’ al-Tsani. Tsani artinya kedua sehingga Rabi’ al Tsani berarti musim semi kedua (setelah 1 bulan pertama)
  5. Jumada al-Ula. bulan kelima Hijriah ini disnamakan Jumada al-Ula karena sesuai namanya saat bulan itu datang sedang musim dingin yang keras.
  6. Jumada al-Tsaniyah. Disebut demikian, karena pada bulan keenam ini, masih di musim dingin yang keras setelah bulan kelima usai.
  7. Rajab.  Bulan ketujuh disebut Rajab yang salah artinya melepaskan mata pisau dari tombak, maknanya berhenti perang. Pada bulan ini ada kewajiban memuliakan diri merek sendiri dan orang lain (dengan tidak membunuh/perang).
  8. Sya’ban. Sya’ban berarti kelompok (dari kata syi’b). Dinamai demikian karena pada bulan itu mereke kembali ke kelompoknya masing-masing setelah tidak boleh berperang di bulan sebelumnya ( Rajab).
  9. Ramadhan. Dinamai Ramadhan karena pada bulan itu cuaca sangat panas yang menyengat atau membakar.
  10. Syawwal. Syawal itu diambil dari kalimat Sya-lat al Ibil yang maknanya seekor unta yang mengangkat atau menegakkan ekornya. Syawal dimaknai demikian, karena dulu orang-orang Arab menggantungkan alat-alat perang mereka (sudah dekat dengan bulanbulan haram- larangan untuk berperang).
  11. Dzul-Qa’dah. Dzul-Qa’dah berasal dari kata Qa’ada artinya duduk atau istirahat tidak beraktivitas (istirahat dari perang) untuk menyambut bulan
  12. Dzul-Hijjah. bulan Haji, karena di bulan ini berbagai suku datang ke Mekkah atau Bakkah saat itu untuk berhaji.